Pengujian Kadar Khlorida
Metode pengujian ini mencakup penentuan ion klorida dfalam air, air limbah, dan air laut. Standar ini memuat 3 metode pengujian: 1) Metode pengujian A ( Titrasi dengan merkuri) untuk menentukan ion klorida dalam air bila tidak terdapat zat pengganggu, berlaku untuk konsentrassi ion klorida 8,0 sampai 250 mg/L; 2) Metode pengujian B (Titrasi dengan perak nitrat) untuk air yang mengandung kadar klorida 5 mg/L atau lebih, berlaku untuk rentang konsentrasi ion klorida 8,0 sampai 250 mg/L; 3) Metode pengujian C (Elektroda selektif ion) untuk mengukur ion klorida dalam air alam, air minum, dan air limbah, berlaku untuk contoh-contoh uji yang mengamdung 2 sampai 1000 mg/L ion klorida.
Klor merupakan unsure yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Kadar Cl dalam tanaman sekitar 2000-20.000 ppm berat tanaman kering. Kadar Cl yang terbaik pada tanaman adalah antara 340-1200 ppm dan dianggap masih dalam kisaran hara mikro. Klor dalam tanah tidak diikat oleh mineral, sehingga sangat mobil dan mudah tercuci oleh air draiinase. Sumber Cl sering berasal dari air hujan, oleh karena itu, hara Cl kebanyakan bukan menimbulkan defisiensi, tetapi justru menimbulkan masalah keracunan tanaman. Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap hara makro yang penting. Juga berperan dalam fotosistem II dari proses fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen.
Adapun defisiensi klor adalh antara lain : pola percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun lemah dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun, pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.
Klorida (Cl-); semua perairan alami mengandung klorida yang kadarnya sangat bervariasi mulai dari beberapa milligram sampai puluhan ribu milligram (air laut). Namun suatu perairan baik itu airtanah, air artesis, danau atau sungai biasanya memiliki kadar klorida yang relatif tetap. Perubahan kadar klorida dalam suatu perairan berhubungan dengan lokasi maupun waktu tertentu yang menunjukkan adanya percampuran dengan perairan lain maupun pencemaran terhadap perairan tersebut. Keberadaa ion Cl- dalam air akan berpengaruh terhadap tingkat keasinan air. Semakin tinggi konsentrasi Cl-, berarti semakin asin air dan semakin rendah kualitasnya. Besarnya kadar klorida dalam perairan sangat penting dalam berbagai aspek seperti dalam penelitian-penelitian tenaga panas bumi, irigasi, industri, hidrologi, dll. Pada umumnya adanya klorida dalam air menyebabkan air tersebut memiliki rasa asin (air seni mengandung ± 400 mg/liter).
Walboat GL. Health Effect of Environmental Pollutants. Saint Louis; W.
Mosby, Co. 1953.
2. Chlorine and Hidrogen Chloride. IRPTC-Bull. 1984 (Mar.); 6 (23): 257.
3. Jolley R. Water Chlorination Chemistry Environmental Impact and Health
Tidak ada komentar:
Posting Komentar